Tiga Metode Penyaluran Makan Bergizi Gratis, Termasuk Pembangunan Dapur Umum

Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola program makan bergizi gratis akan melaksanakan tiga metode penyaluran. Berdasarkan informasi dari Indonesia.go.id, ketiga metode tersebut adalah:
- pembangunan dapur pusat;
- pembangunan dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang;
- dan pelayanan di daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam, dengan pengiriman menggunakan paket vacuum ke daerah yang dapat dijangkau dalam waktu sehari.
Pengiriman ke daerah terpencil akan dilakukan setiap minggu atau bulan, dengan menu yang bervariasi. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan bahwa makan bergizi gratis akan disalurkan melalui satuan pelayanan di masing-masing daerah. Setiap satuan pelayanan ini akan mengelola anggaran tahunan antara Rp 9 miliar hingga Rp 11 miliar.
Penerima Makan Bergizi Gratis
Dadan menjelaskan bahwa 85 persen dari dana tersebut akan digunakan untuk membeli bahan baku makanan bergizi yang berasal dari pertanian dalam negeri. Satuan pelayanan di daerah akan melayani sekitar 3.000 anak, mulai dari Paud hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menambahkan bahwa Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) akan terintegrasi dalam program nasional untuk membantu distribusi yang efisien, terutama ke sekolah-sekolah, pesantren, dan lembaga pendidikan di desa. Program makan bergizi gratis ini merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam membangun sumber daya manusia yang unggul, dengan target mencapai 19,47 juta orang dan anggaran sebesar Rp 71 triliun hingga akhir 2025.
sumber: indonesia.go.id nasional.kontan.co.id www.setneg.go.id